NASKAH PIDATO NASIONALISME DI KALANGAN PELAJAR
Oleh : Tifa Zulfa Yasmin
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Ibu dan Bapak
Guru yang saya hormati serta teman-teman yang saya sayangi, Mengawali pidato
pada hari ini, marilah terlebih dahulu kita memanjatkan rasa puji dan syukur kita
kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kita dapat hadir pada acara pagi hari ini. Pada acara pagi
hari ini kita akan membahas tentang bagaimana nasionalisme di kalangan pelajar
saat ini yang sepertinya kian menurun. Pendiri Negara pasti menangis bila
melihat, mendengar, dan merasakan betapa kurang pedulinya pelajar dalam
memaknai nasionalisme era kekinian yang sangat bertolak belakang dari semangat
perjuangan pahlawan bangsa. Mereka tanpa pamrih, tulus, rela mati, rela
berkorban dalam berjuang demi eksistensi martabat dan derajat bangsa.
Kontekstualitas pelajar agar tidak melupakan semangat perjuangan dengan mampu menyanyikan
lagu perjuangan secara benar.
Pengaruh
globalisasi di kalangan remaja khususnya pelajar, tak jarang membuat mereka
yang tidak siap telah kehilangan identitas kebangsaan. Akibatnya, banyak di
antara pelajar yang tidak hapal Pancasila dan lagu wajib Indonesia Raya. Tak
heran, ketidakpahaman dengan paham kebangsaan dan nasionalisme itu membuat di
antara pelajar saling tawuran. Kita khawatir, jika rasa nasionalisme ini
semakin terkikis maka permasalahan bangsa kita akan semakin parah di masa
mendatang. Tidak hanya khawatir dengan rasa aman dan aksi terorisme yang
semakin mengerikan, tetapi juga kekhawatiran lainnya, seperti terancamnya
kedaulatan bangsa di berbagai bidang, seperti teritorial, politik, ekonomi,
hukum, budaya dll. Karena Nasionalisme sebagai produk entitas politik
negara-bangsa kerap dijadikan parameter loyalitas seorang warga terhadap negara
sekaligus bangsanya. Ibarat menjadi tungku untuk membuat masakan matang.
Nasionalisme pun diyakini sebagai soko guru ideologi negara- bangsa untuk menjamin
keberadaannya. Sebab, bila sudah luntur semangat nasionalismenya, bangsa ini
akan dengan mudah terkoyak- koyak yang menjadikan disintegrasi bangsa.
Justru kitu,
nilai-nilai kejuangan seperti yang diperlihatkan para pahlawan bangsa harus
dapat kita lestarikan. Bukan melestarikan budaya korupsi, kolusi dan nepotisme.
Jika ingin melihat bangsa Indonesia maju dan berkembang, hal-hal yang negatif,
seperti KKN, tindakan semena-mena dari pejabat dan penguasa harus distop. Tapi,
tidak cukup hanya dengan kata-kata, tetapi harus dengan tindakan nyata.
Untuk itu demi
membangun masa depan bersama, semangat kebangsaan dirumuskan dengan sadar,
disosialisasikan secara luas kepada masyarakat, dan penyelenggara negara harus
memberi contoh positif kepada rakyatnya hingga semangat dan jiwa nasionalisme
bangsa khususnya remaja sebagai generasi penerus tetap terpatri di dalam jiwa.
Berbicara
tentang bangsa berarti berbicara sebuah konsep tentang masa depan. Bangsa dan
negara tidak mungkin dibentuk secara mendadak. Tapi dibentuk untuk mencapai
tujuan dan terwujudnya kesejahteraan serta terjaminnya keamanan. Tapi saat ini
yang ada negara bukan tujuan melainkan alat untuk mencapai tujuan hingga yang
saat ini terjadi negara layaknya tidak punya aturan.
Karena itu kita
harus menanamkan dan meningkatkan jiwa nasionalisme dalam diri pelajar. Ada
macam-macam cara dan metode yang bisa di lakukan untuk meningkatkan dan
menanamkan jiwa nasionalisme itu kepada kalangan pelajar seperti mewajibkan
sekolah menyanyikan lagu kebangsaan dan memutar lagu perjuangan menjadikan
bentuk pencanangan nasionalisme. Makna pemutaran lagu perjuangan agar pelajar
mampu mencintai bangsa dan negaranya secara utuh. Paling tidak hal itu meminimalkan
upaya gerakan destruktif, anarkis, separatisme, terorisme yang melawan keutuhan
negara. Intensitaskan program menyanyikan lagu perjuangan tiap hari dengan
penjadwalan pemutaran lagu. Dibarengi pemasangan gambar pahlawan bangsa, peta
wilayah Indonesia dan simbol-simbol perjuangan di tiap kelas. Seperti teks
Sumpah Pemuda, teks proklamasi kemerdekaan, dan kata-kata mutiara para pejuang
bangsa.
Diperlukan pula kewajiban warga sekolah mengimbangi
sebagai dukungan kebijakan pemerintah daerah. Kebijakan yang lahir akan
bersinergi sebab dukungan muncul secara holistik tanpa paksaan. Gerakan
nasionalisme kalangan pelajar sebagai kontekstualitas nilai kebutuhan masa
depan bangsa.
Eksplisitasi nasionalisme kalangan pelajar dengan
gerakan awal dari lagu kebangsaan sehingga tumbuh rasa empati, humanisasi,
persaudaraan, gotong royong, tepa slira, rela berkorban, handarbeni (memiliki),
ikut merasakan pahit-getirnya sebuah perjuangan hidup dan kokoh dalam prinsip.
Nasionalisme memang perlu diwujudnyatakan dalam aksi
konkret bagi kaum muda. Aktualisasi lain dengan lomba menyanyikan lagu
perjuangan, gerak jalan, napak tilas, debat, pidato, kemah dan simulasi dengan
tema semangat kebangsaan. Diharapkan siswa mampu melihat kondisi Indonesia
secara keseluruhan. Sehingga melahirkan rasa kecintaan bangsa sebagai filter
untuk mempertahankan budaya dari serangan globalisasi. Cukup sekian pidato dari
saya jika ada salah dalam tutur kata mohon di maafkan dan terimakasih atas
kehadiran dan perhatiannya.
Wassalamualaikum Wr. Wb
6 komentar:
bagus, kata-katanya keren :) makasih atas referensinya
kembali.. makasih juga udah baca.. ^^
Makasih ya udah jadi inspirasi :)
Thankyou.. artikelnya membantu banget..
Visit back at www.twolisankita.com yaa, thankss ;)
Sip
Sangat" bermanfaat,,,,,tugas saya jadi cepat selesai:)
Posting Komentar