Time (by : Tifa Zulfa Yasmin)

Minggu, 13 November 2011


my friends at G.O chibi's version ^^ (by : Tifa Zulfa Yasmin)


Fallen Angel (by : Tifa Zulfa Yasmin)


Naskah Pidato Nasionalisme di Kalangan Pelajar


NASKAH PIDATO NASIONALISME DI KALANGAN PELAJAR
Oleh : Tifa Zulfa Yasmin



Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Ibu dan Bapak Guru yang saya hormati serta teman-teman yang saya sayangi, Mengawali pidato pada hari ini, marilah terlebih dahulu kita memanjatkan rasa puji dan syukur kita kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kita dapat hadir pada acara pagi hari ini. Pada acara pagi hari ini kita akan membahas tentang bagaimana nasionalisme di kalangan pelajar saat ini yang sepertinya kian menurun. Pendiri Negara pasti menangis bila melihat, mendengar, dan merasakan betapa kurang pedulinya pelajar dalam memaknai nasionalisme era kekinian yang sangat bertolak belakang dari semangat perjuangan pahlawan bangsa. Mereka tanpa pamrih, tulus, rela mati, rela berkorban dalam berjuang demi eksistensi martabat dan derajat bangsa. Kontekstualitas pelajar agar tidak melupakan semangat perjuangan dengan mampu menyanyikan lagu perjuangan secara benar.
Pengaruh globalisasi di kalangan remaja khususnya pelajar, tak jarang membuat mereka yang tidak siap telah kehilangan identitas kebangsaan. Akibatnya, banyak di antara pelajar yang tidak hapal Pancasila dan lagu wajib Indonesia Raya. Tak heran, ketidakpahaman dengan paham kebangsaan dan nasionalisme itu membuat di antara pelajar saling tawuran. Kita khawatir, jika rasa nasionalisme ini semakin terkikis maka permasalahan bangsa kita akan semakin parah di masa mendatang. Tidak hanya khawatir dengan rasa aman dan aksi terorisme yang semakin mengerikan, tetapi juga kekhawatiran lainnya, seperti terancamnya kedaulatan bangsa di berbagai bidang, seperti teritorial, politik, ekonomi, hukum, budaya dll. Karena Nasionalisme sebagai produk entitas politik negara-bangsa kerap dijadikan parameter loyalitas seorang warga terhadap negara sekaligus bangsanya. Ibarat menjadi tungku untuk membuat masakan matang. Nasionalisme pun diyakini sebagai soko guru ideologi negara- bangsa untuk menjamin keberadaannya. Sebab, bila sudah luntur semangat nasionalismenya, bangsa ini akan dengan mudah terkoyak- koyak yang menjadikan disintegrasi bangsa.
Justru kitu, nilai-nilai kejuangan seperti yang diperlihatkan para pahlawan bangsa harus dapat kita lestarikan. Bukan melestarikan budaya korupsi, kolusi dan nepotisme. Jika ingin melihat bangsa Indonesia maju dan berkembang, hal-hal yang negatif, seperti KKN, tindakan semena-mena dari pejabat dan penguasa harus distop. Tapi, tidak cukup hanya dengan kata-kata, tetapi harus dengan tindakan nyata.
Untuk itu demi membangun masa depan bersama, semangat kebangsaan dirumuskan dengan sadar, disosialisasikan secara luas kepada masyarakat, dan penyelenggara negara harus memberi contoh positif kepada rakyatnya hingga semangat dan jiwa nasionalisme bangsa khususnya remaja sebagai generasi penerus tetap terpatri di dalam jiwa.
Berbicara tentang bangsa berarti berbicara sebuah konsep tentang masa depan. Bangsa dan negara tidak mungkin dibentuk secara mendadak. Tapi dibentuk untuk mencapai tujuan dan terwujudnya kesejahteraan serta terjaminnya keamanan. Tapi saat ini yang ada negara bukan tujuan melainkan alat untuk mencapai tujuan hingga yang saat ini terjadi negara layaknya tidak punya aturan.
Karena itu kita harus menanamkan dan meningkatkan jiwa nasionalisme dalam diri pelajar. Ada macam-macam cara dan metode yang bisa di lakukan untuk meningkatkan dan menanamkan jiwa nasionalisme itu kepada kalangan pelajar seperti mewajibkan sekolah menyanyikan lagu kebangsaan dan memutar lagu perjuangan menjadikan bentuk pencanangan nasionalisme. Makna pemutaran lagu perjuangan agar pelajar mampu mencintai bangsa dan negaranya secara utuh. Paling tidak hal itu meminimalkan upaya gerakan destruktif, anarkis, separatisme, terorisme yang melawan keutuhan negara. Intensitaskan program menyanyikan lagu perjuangan tiap hari dengan penjadwalan pemutaran lagu. Dibarengi pemasangan gambar pahlawan bangsa, peta wilayah Indonesia dan simbol-simbol perjuangan di tiap kelas. Seperti teks Sumpah Pemuda, teks proklamasi kemerdekaan, dan kata-kata mutiara para pejuang bangsa.
Diperlukan pula kewajiban warga sekolah mengimbangi sebagai dukungan kebijakan pemerintah daerah. Kebijakan yang lahir akan bersinergi sebab dukungan muncul secara holistik tanpa paksaan. Gerakan nasionalisme kalangan pelajar sebagai kontekstualitas nilai kebutuhan masa depan bangsa.
Eksplisitasi nasionalisme kalangan pelajar dengan gerakan awal dari lagu kebangsaan sehingga tumbuh rasa empati, humanisasi, persaudaraan, gotong royong, tepa slira, rela berkorban, handarbeni (memiliki), ikut merasakan pahit-getirnya sebuah perjuangan hidup dan kokoh dalam prinsip.
Nasionalisme memang perlu diwujudnyatakan dalam aksi konkret bagi kaum muda. Aktualisasi lain dengan lomba menyanyikan lagu perjuangan, gerak jalan, napak tilas, debat, pidato, kemah dan simulasi dengan tema semangat kebangsaan. Diharapkan siswa mampu melihat kondisi Indonesia secara keseluruhan. Sehingga melahirkan rasa kecintaan bangsa sebagai filter untuk mempertahankan budaya dari serangan globalisasi. Cukup sekian pidato dari saya jika ada salah dalam tutur kata mohon di maafkan dan terimakasih atas kehadiran dan perhatiannya.
Wassalamualaikum Wr. Wb

Mystery in the Wonderland (Naskah Drama)


Mystery in the Wonderland
oleh : Tifa Zulfa Yasmin 





Di zaman yang menjajikan dan di penuhi dengan Sains ini sudah banyak benda-benda yang sangat canggih sudah tercipta. Seperti Robot, Pesawat luar angkasa, Kloning dan lain sebagainya. Sebaliknya foto arwah dan makhluk luar angkasa di anggap foto palsu dan tidak mungkin dalam ilmiah dan logika. Mungkin menurut kalian “Dunia yang tidak menantang!!!!”. Tapi sesungguhnya itu semua tidak benar!!!! Karna di dunia ini masih banyak misteri. Dan sekarang misteri itu akan di mulai….
Ibu Ana : ”ANASTASIA.... ANASTASIA....”
Ana       :  ”Iya-iya!!!! Aku ke sana!!!! Tidak usah teriak-teriak Anastasia juga
       dengar kok!!!!” {Menghampiri Ibunya}
Ibu Ana : ”Nih ada surat untuk kamu!!!!” {Menyerahkan surat pada Ana}
Ana          : ”Eh?! Surat?! Dari siapa?!” {Mengambil surat dari tangan ibunya}
Ibu Ana : ”Ibu juga tidak tahu!!!! Tidak ada nama pengirimnya!!!! Surat cinta
                   mungkin!!!!” {Keluar dari panggung sambil membawa sapu}
Ana          : ”Haha.... gak mungkinlah!!!!” {Membaca surat itu}
Ana          : ”Hm.... rasanya aku bisa menjawab teka-teki ini!!!! Jadi boleh
                    boleh-boleh sajakan kalau aku ikut?! Sepertinya seru!!!! Lagi pula
        aku libur!!!!” {Keluar panggung sambil membaca}
            Sebenarnya isi surat itu adalah undangan untuk berlibur ke pulau yang bernama ”Wonderland” tetapi sebelum itu anak-anak yang di undang harus bisa memecahkan teka-teki. Teka-tekinya seperti ini ”Tempat yang indah sayang orang-orang sudah tidak menyukainya lalu membuangnya padahal di sana adalah tempat kami bertemu. Kami tidak mau telat lagi maka kami membohongi diri kami dengan satu jam di depan seekor kelinci yang menatap kami dengan serius!!!! Lalu kami sadar dan mengembalikannya ke semula. Di hari di mana orang-orang sibuk dan tidak ada di rumah di siang hari di mana matahari bersinar begitu panasnya. Kami menunggumu”. Itu adalah teka-teki yang harus di pecahkan. Lalu di hari senin....

Ana      : ”Tempatnya adalah Taman Waktu yang sudah tak di pakai!!!! Di depan
               Patung kelinci majukanlah jam 1 jam lalu mundurkan lagi satu jam
               tepat di saat matahari berada di tengah-tengah yaitu jam 12 siang
   pada hari senin!!!!” {Sambil memajukan jam dan memundurkannya lagi           
   dengan membaca surat yang ada di tangan kirinya}
            Lalu tiba-tiba ada sebuah pintu di belakang patung kelinci. Pintu yang sepertinya menyuruh Ana untuk masuk. Lalu Ana masuk tanpa mengucapkan sepatah katapun. Saat di dalam ternyata adalah sebuah gua yang sangat gelap....
Ana      : ”Gelap banget nih!!!! Jangan-jangan gua ini angker lagi?! Haha…. Mana
               mana mungkin?! Hantu itu ada karna hayalan kita sediri!!!!” {Sambil
               menyoroti ke seluruh sudut gua dengan senter}
Ryan   : ”Hei kamu....” {Memegang pundak Ana}
Ana      : ”Jangan-jangan....” {Membalikkan wajahnya sambil menyorotkan
               Senternya tepat ke wajah Ryan}
Ana      : ”Ti, TIDAAAAK!!!!” {Berlari meninggalkan panggung}
Ryan  : ”Eh?! Dia kenapa?! Hei tunggu....” {Mengejar Ana keluar panggung}
Ana      : ”Mati aku, jalan buntu....”
Ryan  : ”Hei kamu kenapa?!” {Mendekati Ana}
Ana      : ”Jangan mendekat!!!! Kembalilah ke alammu!!!!”
Ryan  : ”Eh?! Ha-ha-ha-ha-ha?!”
Ana   : ”Eh?! Hantu ketawa?! Gak mungkin!!!!
Ryan  : ”Menarik-menarik!!!! Masa’ aku di kirain hantu?!”
Ana      : ”Ugh!!!! Habis mukamu serem banget sich!!!!”
Ryan  : “Enak aja!!!! Orang ganteng kayak gini di bilang serem!!!!”
Ana      : “Ganteng?! Ya ganteng kalau di lihat dari menara eifel pake sedotan
               kesumpel!!!!”
Marie : ”Hei kalian berdua.... kenapa malah berantem padahal sama-sama
                tersesatnya!!!! Berisik tau!!!! Kekanak-kanakkan banget!!!!”
                {Tiba-tiba muncul di belakang Ana}
Ana      : “WUA!!!! Kamu siapa?! Tiba-tiba muncuol di belakang ku begitu!!!!
               Kaget tau!!!!”  {Menjauh dari Marie 2 langkah}
Marie : ”Aku Marie!!!! Aku juga anak yang di undang dalam liburan ini!!!!
                Sepertinya kita semua sudah di tipu!!!! Kalau nanti sampai bertemu
                dengan yang mengundang ini akan ku pukul dia!!!!” {Menunjukkan
                surat undangan}
Ana      : “Hii.... galak amat!!!!” {Bisik-bisik dengan Rizal}
Ryan  : “Dia preman!!!! Preman!!!!” {Bisik-bisik dengan Ana}
Marie : “Hei kalin berdua sedang apa?! Cepat perkenalkan diri kalian!!!!”
Ana      : ”Aku Anastasia!!!! Aku biasa di panggil Ana saja!!!! Aku juga tamu dari
               undangan ini!!!!” {Menunjukkan Undangan}
Ryan   : ”Aku Ryan!!!! Sama seperti kalian aku juga tamu undangan!!!!”
     {Menunjukkan Undangan}.
Marie : ”Lalu....”
Ryan   : ”Lalu?! Perasaan kita Cuma bertiga deh!!!!”
Marie : ”Itu masih ada seorang lagi di belakang kalian!!!!” {Menunjuk kearah
                belakana Ryan dan Ana}
Melani: ”Aku.... Melani!!!!”
Ryan   : ”WAA!!!! Jangan tiba-tiba muncul gitu dong!!!!”
Melani: ”Maaf kalau aku mengagetkanmu!!!! Maaf!!!!”
Ana      : ”Aha-ha-ha!!!! Tidak usah minta maaf begitu Ryan memang galak kok!!”
Melani: ”Oh begitu!!!! Pantas mukanya menyeramkan!!!!”
Ryan   : ”HEEI!!!!”
Marie : ”Sudah jangan berantem lagi!!!! Sekarang sebaiknya kita mencari jalan
                pulang!!!! Aku ingin cepat-cepat keluar dari sini lalu tidur di rumah!!”
                {Dengan nada membentak}
Melani: ”I, iya!!!! Tapi…. kamu tidak perlu memarahiku begitu!!!!”
Marie : ”Maaf saja ya!!!! Tapi nada bicaraku memang seperti itu!!!!”
               {Memplototi Melani}
Melani: ”I, iya!!!! Maaf!!!!” {Sambil membungkuk}
Ryan   : ”Haha.... Melani kasihan juga!!!!”
Billy    : ”Huu....” {Billy menakut-nakuti Ana, Ryan, Marie dan Melani dengan
                Topeng hantu}
Melani : ”TIDAAAAK!!!!”
Ana      : {Mengeluarkan tongkat}
Ana dan Marie : ”HIYAAAA!!!!” {Marie mau memukul Billy sedangkan Ana mau
                               memukul Billy dengan Tongkat secara bersamaan!!!!}
Billy     : “WUA!!!! Tu, tunggu dulu!!!!” {Membuka topengnya}
Melani  : “Eh?!”
Marie  : “Salah sendiri iseng!!!! Kalau hal ini terulang kembali aku tidak tau
                nanti wajahmu itu masih utuh atau sudah menjadi bengkak
    seperti badanmu!!!!
Billy     : “Nggak deh, makasih!!!!”
Melani  : “Sudah-sudah!!!! Sekarang lebih baik kita memperkenalkan diri!!!! Aku
                Melani!!!! Ini Ryan, Marie, dan Ana!!!! Kami
                semua tamu yang di undang dari undangan ini!!!!” {Memperkenalkan
                teman-teman dan menunjukkan surat undangan}
Billy     : ”Aku Billy!!!! Juga tamu undangan liburan!!!! Tapi sayangnya aku juga
                 sama seperti kalian!!!! Aku juga tersesat!!!!” {Sambil menunjukkan
                 undangan}
Tiba-tiba ada sebuah suara langkah kaki yang sedang berlaro menuju Ana, Ryan, Marie, Melani dan Billy….
Melani                           : ”Suara.... suara apa itu?!”
Nyonya Kelinci          : ”Gawat.... aku terlambat.... aku terlambat!!!!” {Sambil berlari
                                       Menuju Ana, Ryan, Marie, Melani dan Billy dengan
                                       membawa jam beker}
Marie                            : “Hee….”
Billy                     : “Aneh sekali!!!!”
Melani                  : ”Kelinci pakai baju....”
Ryan                    : ”Bisa bicara....”
Ana                     : ”Mana pakai jam tangan tiga dan bawa-bawa jam Beker
                            lagi!!!!”
Nyonya Kelinci         : ”Maaf ya anak-anak, aku terlambat!!!! Selamat datang di  
   Wonderland!!!!” Ayo ikut aku!!!!{Sambil terengah-engah}
Ryan                   : ”Sebelum itu bisakah nyonya jelaskan apa yang sedang
                          Saat ini?!”
Nyonya Kelinci         : ”Ceritanya panjang!!!! Lebih baik jika kita membicarakan
                          nya saat sampai rumah sambil meminum coklat hangat!!!!”
Billy                    : ”Hm.... coklat hangat.... sepertinya enak!!!! Aku ikut!!!!”
Melani                 : ”Aku mau ikut bersama nyonya kelinci yang imut!!!! 
                           Sepertinya tidak apa-apa!!!!”
Nyonya Kelinci         : ”Ya-ya benar!!!! Eh, imut?!”
Ana                    : ”Berarti sudah diputuskan kita akan pergi ke rumah
                           Nyonya Kelinci!!!!”
Ryan                   : ”Hei-hei tunggu dulu!!!! Aku dan Mariekan tidak setuju!!”
Ana                    : ”Kalau tidak setuju silahkan terus berada di dalam gua
                           Gelao yang menyeramkan ini!!!!” {Meninggalkan Marie dan
                           Ryan}
Marie                  : ”Sepertinya kita kalah jumlah!!!! Aku akan ikut!!!! Lagi
                            aku juga lapar!!!!” {Mengikuti Nyonya Kelinci dan
                            meninggalkan Ryan}
Ryan                   : ”....Iya deh aku kalah!!!! Hei tungguu....” {Mengejar
                            Nyonya Kelinci, Ana, Melani, Billy dan Marie}
Saat mereka keluar dari gua mereka baru sadar bahwa mereka sudah tidak ada di kota mereka. Mereka berada di dunia yang benar-benar berbeda dengan dunia nyata. Tidak bisa di percaya karna sangat jauh dari logika dan ilmiah!!!! Saat mereka sampai di rumah Nyonya Kelinci....
Melani           : ”Rumah yang indah!!!! Mungil tapi nyaman!!!!”
Billy                      : ”Hm.... Coklat hangatnya pun enak!!!! Boleh tambah?!”
                             {Meminum coklat hangat buatan Nyonya Kelinci}
Nyonya Kelinci   : ”Oh, ya!!!! Silahkan, silahkan!!!! Tak usah sungkan!!!!”
                             {Menuangkan coklan hangat ke cangkir Billy}
                          : “TOK-TOK-TOK!!!!” {Suara pintu rumah Nyonya kelinci
                              di ketuk}
Nyonya Kelinci   : “Ya…. Masuklah!!!! Pintunya tidak di kunci!!!!”
Lyzabeth si beruang : ”Permisi!!!! Kami masuk!!!!” {Sambil masuk dengan adik
                             Adiknya Amie si Beruang dan dua orang temannya
                             Millie si kucing dan Stevan si kambing}
Amie si Beruang         : “Tante Kelinci…. Ah!!!!” {Melihat Ana, Ryan, Marie,
                              Melani dan Billy, lalu langsung bersembunyi di
                              Belakang Lyzabeth si Beruang kakaknya}
Marie                     : “Kenapa dia bersenbunyi?!”
Millie si kucing           : “Dia memang pemalu jadi maklum saja, meong!!!!”
Stevan si kambing     : “Apakah perburuan harta karunnya jadi?!”
Lyzabeth si beruang  : ”Stevan!!!! Lihat kondisi dong!!!! Tante Kelincikan
                              Sedang ada tamu!!!!”
Ana                       : “Eh?! Harta karun?!”
Millie si kucing           : ”Ya, seharusnya hari ini kami melakukan perburuan
                              Harta karun, Meong!!!! Tapi karna ada kalian kayaknya
                              akan di batalkan, meong!!!!”
Ana                       : ”Tidak usah di batalkan!!!! Kami akan ikut!!!!”
Ryan                      : ”Tunggu dulu memangnya kami sudah setuju?!”
Marie                     : ”Sudah ku bilang, aku ingin cepat pulang lalu tidur!!!!
                               Jadi aku tidak mau ikut!!!!”
Billy                       : ”Aku juga!!!! Aku masih pingin minum dan makan di
                               sini!!!!”
Ryan                      : ”Tuh, mereka semua tidak setuju!!!!”
Ana                       : ”Tapi Billy, nanti kalau harta karunnya sudah ketemu
                               Kita bagi lalu kamu bisa membeli kue paling mahal!!!!”
Billy                       : ”Kue.... mahal yang banyak!!!! Hm....!!!! Aku ikut!!!!”
Ana                       : “Nah, Melani apa kamu mau membiarkan mereka yang
                              Imut-imut ini menunda rencana mereka yang sudah di
                                 Tunggu-tunggu mereka sejak lama karana kita?!”
Melani              : ”Ng.... sepertinya tidak!!!! Aku ikut!!!!”
Ana                         : ”Nyonya Kelinci.... Jaln untuk kami pulang ada di mana
                                 Mana ya?! Apakah ada di dekat harta itu?!”
Nyonya Kelinci      : ”Ya kira-kira begitu!!!!”
Ana                         : ”Nah, bagaimana Marie?! Kita jadi bisa sekalian
                                 dapat harta!!!! Sambil menyelam minum susu!!!!”
Marie                       : ”Ya!!!! Aku ikut!!!!”
Ana                         : ”Bagaimana Ryan?! Sekarang kau kalah jumlah lagi!!!!”
Ryan                        : ”Iya deh!!!! Aku juga ikut!!!!”
Ana                         : ”Kalau gitu ayo kita berangkat!!!!”
Ryan                        : ”Dasar mata duitan!!!!” {Lalu semua meninggalkan
                                Panggung}
Lalu saat mereka berada di tengah-tengah hutan....
Lyzabeth si beruang     : ”Maaf ya jadi merepotkan kalian!!!!”
Melani              : ”Tidak kok!!!! Kami satu jalur!!!! Seharusnya kami yang
                                bilang begitu!!!!”
Amie si Beruang            : “Tante kelinci apakah harta karun itu benar-benar
                                ada?!”
Nyonya Kelinci      : ”Tentu saja!!!! Di akhir perjalanan nanti kalian akan
                                mengetahuinya!!!!”
Stevan si Kambing       : ”Apa tidak apa-apa kalau tamu-tamu tante Kelinci
                                ikut?!”
Nyonya Kelinci      : ”Tidak apa-apa kok!!!!”
Marie                       : ”Apa maksud kata-katamu barusan anak kecil?!”
Stevan si Kambing          :  ”yah sepertinya kalian hanya akan menyusahkan
                                 kami saja!!!!”
Marie                       : ”Sombong sekali kau anak kecil!!!!”
Stevan si Kambing          : ”Itu memang kenyataan kok!!!! Iyakan?!”
Marie                       : ”Huuuh....” {Mengepalkan tangannya bersiap untuk
                                 memukul Stevan si Kambing}
Melani              : ”WAA!!!! Tunggu dulu Marie!!!! Sabar-sabar diakan
                                 hanya anak kecil!!!!” {Menahan tangan Marie}
Marie                       : ”Makanya biar ku ajari dia sopan-santun!!!!”
                                {Berusaha melepaskan tangannya dari Melani}
Lyzabeth si beruang    : ”Hei, Stevan kau juga harus jaga cara bicaramu pada
                                 orang yang lebih tua dong!!!!”
Stevan si Kambing          : “Tapi Kak Lyzabeth kan kakak galak itu duluan!!!!”
Marie                       : ”Kakak galak....?!” {Tambah marah}
Melani              : “Sabar dia itu hanya anak kecil!!!!” {Masih memegang
                                 tangan Marie yang mau memukul},
Lyzabeth si Beruang      : “Stevan!!!! Kau ini nakal banget sih!!!! Sekarang kau
                                harus minta maaf pada Kak Marie!!!!”
Stevan si Kambing         : ”Tapi kak Lyzabeth....”
Lyzabeth si Beruang      : ”Tidak ada tapi-tapian sekarang minta maaf!!!!”
Stevan si Kambing            : ”Iya aku minta maaf!!!! Maaf ya Kak, aku sudah
                                mengejek kakak!!!!” {Sambil mau bersalaman dengan
                                Marie}
Marie                         : “Ya!!!! Tidak apa-apa!!!! Jangan kau ulangi lagi ya!!!!”
                                {Bersalaman dengan Stevan si kambing}
Nyonya Kelinci        : ”Sudah-sudah jangan bertengkar lagi!!!! Tidak baik!!!!
                                Sekarang sudah dekat!!!!”
Millie si kucing               : ”Sudah sampai ke Harta jarun, meong?!”
Nyonya Kelinci        : ”Yah, seharusnya sih begitu!!!! Tapi sepertinya
                                Saat ini kita tersesat!!!!”
Amie si Beruang              : ”Tersesat?! Amie takut!!!!” {Menggandeng kakaknya}
Nyonya Kelinci        : “Tenanglah Amie!!!! Sekarang Tante akan berkeliling
                                Untuk mencari jalan keluar!!!!”
Amie si Beruang              : ”Lalu kami bagaimana?!”
Nyonya Kelinci                : ”Kalian tunggulah di si dulu!!!! Aku akan segera
                                kembali!!!!”
Amie si Beruang              : ”Tapi apa akan baik-baik saja?!”
Nyonya Kelinci        : ”Tidak apa-apa!!!! Aku tidak akan lama-lama!!!!”
Amie si Beruang              : ”Tapi Amie Takut!!!!”
Nyonya Kelinci        : ”Tenanglah!!!! Tidak akan terjadi sesuatu yang
                                buruk!!!! Lagi pula ada kakak-kakak ini yang akan
                                menjagamu!!!! Nah aku pergi dulu mencari jalan
                                keluar, kalian tunggulah di sini!!!!” {Meninggalkan
                                panggung}
                               : {Suasama hening selama 15 detik}
Melani                : ”HUA!!!! Kita tersesat!!!! Ini gara-gara Ana yang me
                                maksa kita ikut!!!!”
Ana                            : ”Tunggu dulu!!!! Kenapa kau bisa menyalahkanku?!
                                  Bukannya kau sendiri yang setuju mau ikut?!”
Melani                    : ”Iya itukan karna kau menyangkut-pautkan
                                    Anak-anak ini!!!! Aku ikut agar mereka tidak
                                    Sedih!!!! Tapi malah jadi begini....
Marie                   : ”Hei kalian diam!!!!” {Membentak}
Ryan                           : ”Kamu yang seharusnya itu diam!!!! Kamu bisanya
                                    hanya marah-marah!!!! Dan tadi malah berantem
                                    sama anak kecil yang gak jelas!!!!”
Marie                            : ”EH?! Jadi kau mengatakan aku tidak berguna
                                     begitu?!”
Stevan si Kambing               : ”Enak aja kakak mengejekku begitu!!!! Lha kakak
                                     sendiri ngapain?!”
Ryan                             : ”.......”
Stevan si Kambing               : ”Tuh, gak bisa jawabkan?!”
Millie si Kucing                  : ”Lagian kakak Billy hanya diam dan memikirkan
                                     makanan terus!!!!”
Billy                              : ”Loh?! Kenapa sekarang kalian malah menyalahkan

Amie si Beruang                 : ”Kakaak....”
                                  : {Nyonya Kelinci memasuki panggung}
Amie si Beruang                 : ”Tante....” {Berlari menuju Nyonya Kelinci dan
                                      Bersembunyi di belakang Nyonya Kelinci}
Nyonya Kelinci           : “KALIAN SEMUA HENTIKAAN!!!!”
                                  : {Semua terdiam}
Nyonya Kelinci           : ”Memalukan sekali!!!! Bukannya menjaga Amie
                                     kalian malah bertengkar!!!! Kasihan Amie yang
                                     yang masih kecil menjadi ketakutan!!!!”
Amie si Beruang                 : ”Tante....” {Bersembunyi di belakang Nyonya
                                      Kelinci sambil mengintip}
Nyonya Kelinci           : “Saat Amie sedang ketakutan kalian malah
                                     bertengkar!!!!”
Melani                   : ”Ah, maaf ya kami jadi membuatmu takut!!!!”
Ana                              : ”Yah, aku juga minta maaf karna sudah
                                     membentakmu!!!!”
Nyonya Kelinci           : ”Sekarang aku sudah menemukan jalan untuk
                                     kalian pulang!!!!”
Billy                              : ”Eh, benarkah?!”
Nyonya Kelinci           : ”Ya!!!! Untuk apa aku bohong?!”
Ana, Ryan, Melani, Marie, Billy : ”HOREEEE!!!!” {Bersamaan}
Marie                    : ”Eit....!!!! Tunggu, mana harta karunnya?!”
Ana, Ryan, Marie, Melani dan Billy saling pandang dan berusaha mencari disekeliling area itu dan tidak ada harta karunnya. Yang ada hanyalah sebuah pintu, seperti pintu waktu datang ke Wonderland ini. Sedangkan Nyonya kelinci hanya tersenyum melihat Ana, Ryan, Marie, Melani dan Billy kebingungan.
Ana                            : “Kitalah Harta Karunnya!!!!”
Marie                          : “Kok bisa!!!!”
Ana                            : “Karena Teman adalah harta yang paling berharga yang
                                   Tidak bisa di gantikan dengan barang apapun juga dan
                                   Semuanya itu sudah di rencanakan oleh Nyonya Kelinci,
                                   Dia sengaja membuat kita percaya bahwa kita tersesat
                                   Dan dia akan pura-pura pergi mencari jalan keluar,
                                   Padahal dia mengintai kita dari belakang!!!!”
Nyonya Kelinci                 : ”Tepat sekali!!!! Kalian sudah memecahkan Mysterinya,
                                   Sekarang cepatlah kalian pulang sebelum pintu itu
   Hilang!!!!”
Amie si Beruang               : ”Tunggu.... berarti kakak-kakak akan pulang?!”
Millie si Kucing                        : ”Tidak bisa bertemu lagi dengan kami?!”
Stevan si Kambing               : “Tidak bisa bermain bersama lagi?!”
Lyzabeth si Beruang     : “Tidak bisakah kalian kemari
lagi?!”
Ana, Ryan, Melani, Marie, Billy : {Saling melihat lalu tersenyum}
Melani                   : “Sebenarnya kami juga ingin kemari lagi, kalau
                                      Bisa!!!!”
Ryan                             : ”Tapi kami tidak tahu jalan menuju kemari lagi
                                     Karna tiba-tiba saja muncul pintu!!!!”
Marie                            : ”Kami pun sepertinya baru saling kenal di sini!!!!”
Billy                              : ”Tapi tenang saja!!!!”
                                  : ”Walaupun berjauhan kita tetap adalah teman!!!!
                                     Benarkan Nyonya Kelinci?!”
Nyonya Kelinci           : ”Benar!!!!”
Marie                    : ”Selamat tinggal !!!!”
Billy                      : ”Makasih coklat hangat!!!! Enak lho!!!!”
Millie si Kucing                  : ”Haha.... dasar kak Billy!!!!”
Ryan                     : ”Jangan nangis lagi ya Amie!!!!”
Amie si Beruang         : ”Da-da kakak!!!! Sampai jumpa!!!!”
Lyzabeth si Beruang     : ”Sampai ketemu lagi di lain waktu!!!!”
Ana                      : ”Ya, Terimakasih!!!! Sampai jumpa!!!!”
         

Akhirnya satu-persatu dari mereka memasuki pintu ajaib itu!!!!
Lalu mereka kembali ke rumah mereka masing-masing!!!! Padahal tadinya mereka di taman!!!! Lalu mereka menjalani ke hidupan yang biasa. Menurut Ana semua Mystery sudah terpecahkan, tapi sepertinya ada yang kurang!!!! Mysteri siapa yang mengundang mereka, di manakah Wonderland itu berada dan siapakah semua makhluk-makhluk yang ada di Wonderland itu tidak masuk akal dan tidak bisa dicerna secara logika dan ilmiah, sepertinya akan tetap menjadi Mysteri. Karna Mysteri di dunia ini tidak akan pernah habis....





TAMAT